Kandungan Isi Al-Quran
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi
Pembelajaran Al-Qur’an Program Studi Perbankan Syari’ah Fakultas Agama Islam
yang dibimbing oleh Bapak A. Khotibul Umam, S. Ag,. M.H
MAKALAH
Disusun Oleh :
1. Rully Ba’ar
2. Hendri Cahyono
3. Nurul Inayah
4. Siti Artinah
5. Siti Milha Fauziyah
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
Jln. Ir. Juanda Km. 03 Indramayu, Phone: (0234)
271875
www.faiunwir.ac.id
Kata
Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahi rabbil’alamiin. Allahumma shalli’ala Muhammad wa’ala ali
Muhammaad.
Puji dan syukur kami panjatkan hanya untuk Allah
SWT. Karena telah melimpahkan nikmat, karunia, kesempatan dan kesehatan yang
diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
membahas tentang Kandungan Isi Al-Qur’an.
Makalah ilmiah ini telah kami susun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Pembelajaran Al-Qur’an. Serta
makalah ini kami susun dengan semaksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga
bermanfaat.
Indramayu, 09 November 2015
Penulis
Kelompok II
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Al-Qur’an
menurut bahasa adalah bacaan. Al-Qur’an menurut istilah adalah kitab suci,
firman atau wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabiullah Muhammad SAW
melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur’an merupakan mukjizat yang diturunkan
kepada Rasulullah secara berkala atau muttawatir. Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan yaitu
surat Al-Alaq ayat 1-5, Al-Qur’an diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Al-Qur’an
merupakan pedoman serta petunjuk bagi seluruh umat manusia. Turunnya ayat dan surat disesuaikan
dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun
sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta
meneguhkan hati orang yang menerimanya.
Al-Qur’an mempunyai arti yang sangat
penting dalam islam. Al-Qur’an mempunyai berbagai macam fungsi, salah satu
fungsi itu adalah bahwa Al-Qur’an itu di jadikan sebagai sumber ajaran dalam
Islam.
Untuk itu dalam pembahasan kali ini
kami akan menyajikan bahan diskusi tentang Al-Qur’an sebagai sumber ajaran
Islam. Disini kami akan mencoba memaparkan tentang apa pengertian Al-Qur’an
itu, kandungan untuk itu lebih jelasnya mari kita bahas makalah ini.
1.2
Rumusan masalah
1. Apa Pengertian dari Al-Qur’an?
2. Apa yang
dimaksud dengan kandungan Al-Qur’an?
3. Bagaimana
Pengklasifikasian kandungan al-Qur’an?
4. Apa hidayah
dari kandungan Al-qur’an?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an
menurut bahasa adalah bacaan. Al-Qur’an menurut istilah adalah kitab suci,
firman atau wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabiullah Muhammad SAW
melalui perantara Malaikat Jibril. Adapun definisi Al-Qur’an secara terminologi, menurut
sebagian ulama’ Ushul Fiqih adalah: kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dalam Bahasa Arab yang disandarkan kepada generasi sesudahnya
secara mutawatir, membacanya merupakan Ibadah, tertulis dalam mushaf, dimulai
dari surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.
Al-Qur’an adalah sebuah dokumen
untuk umat manusia. Bahkan kitab ini sendiri menamakan dirinya “petunjuk bagi
manusia” dan berbagai julukan lain yang senada didalam ayat-ayat yang lain.
Perkataan Allah SWT, nama Tuhan yang sesungguhnya, lebih dari 2500 kali
disebutkan didalam Al-Qur’an. Meskipun demikin Al-Quran bukanlah sebuah risalah
mengenai Tuhan dan sifat-sifatnya. Menurut Al-Quran, eksistensi Tuhan
benar-benar bersifat fungsional, Dia adalah pencipta serta pemelihara Alam
semesta dan manusia; terutama sekali, Dialah yang memberikan petunjuk kepada
manusia dan yang akan mengadili manusai nanti, baik secara individual maupun
secara kolektif, dengan keadilan yang
penuh belas kasih.[1]
2.2 Kandungan Al-Qur’an
Al-Qur’an
berisi pesan-pesan ilahi (risalah illahiyah) untuk umat manusia yang
disampaikan melalui Nabi Muhammad Saw. Pesan-pesan yang dibawa Rasulullah SAW tidak berbeda
dengan risalah yang dibawa olah Nabi Adam,
Nuh, Ibrahim dan rasul-rasul lainnya sampai kepada Nabi Isa, risalah itu adalah
mentauhidkan Allah.
Konsep
ketuhanan yang diajarkan oleh Al-Qur’an tidak berbeda dengan konsep ketuhanan yang diajarkan
oleh Rasul yang
pernah Allah utus didunia.
Hanya persoalan hukum atau syariat
sajalah yang selalu berubah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi dimana
nabi itu diutus.
Sebenarnya banyak ilmu pengetahuan
yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Akan tetapi, kebanyakan dari kita hanya
membacanya saja tanpa mau memahami isi yang terkandung di dalamnya. Di bulan
Ramadhan, banyak orang-orang berlomba mengkhatamkan Al-Qur’an. Sebenarnya bukan
mengkhatamkan yang diutamakan akan tetapi menelaah dan mempelajari Al-Qur’an
yang sangat dianjurkan agar tidak terjadi kesalahpahaman memaknai Islam seperti
yang terjadi belakangan ini dimana banyak timbul aliran-aliran sesat yang
mengatasnamakan Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
Banyak timbul perpecahan di dalam
umat Islam salah satunya adalah tidak memahami kandungan ayat Al-Qur’an seperti
yang telah penulis katakan di atas. Kebanyakan dari mereka hanya membaca tapi
tidak mempelajari. Itulah gambaran umum isi kandungan
Al-Qur’an. Para ahli telah banyak mengkaji dan memperinci kandungannya. Hasil
kajiannya menunjukan perbedaan-perbedaan, sesuai dengan sudut pandang mereka
masing-masing.[2]
2.3 Klasifikasi
Al-Quran
diturunkan untuk menyempurnakan wahyu-wahyu Allah sebelumnya yaitu
menyempurnakan kitab taurat, zabur dan injil. Sebagian ulama mengatakan, bahwa
Al-Qur’an mengandung tiga pokok ajaran: a) keimanan; b) akhlak danbudi pekerti;
dan c) aturan tentang pergaulan hidup sehari-hari antar sesama manusia.
Fungsi
al-Qur’an sebagai ilmu ilahi bukanlah semata mata untuk dibaca,di lagukan dan
di hafalkan. Akan tetapi lebih jauh dari itu,fungsi al-Qur’an bertujuan untuk
memberikan pedoman bagi umat manusia dalam usahanya memcapai kesejahteraan
lahir dan batin,dunia dan akhirat.
Secara garis besar dapat kita bagi
menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti definisi
dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini :[3]&[4]
a. Aqidah / Akidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai
kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran
mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah
SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak.
Akidah atau
iman dalam perspektif Al-Qur’an mesti melahirkan amal shalih. Iman dan
amal shalih bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan
antara satu dari yang lain, iman dianggap belum benar jika tidak
diaktualisasikan dalam prilaku shalih, dan prilaku positif tidak dapat diangap
suatu keshalihan jika tidak didasarkan pada keimanan. Jadi keimanan berkaitan
sekali dengan amal shalih. Karena begitu eratnya kaitan antara kedua hal
tersebut, maka perbincangan Al-Qur’an tentang keimanan selalu beriringan dengan
amal shalih. Contoh
dalam Al-Quran yaitu pada surat Al-Ikhlas, Ali Imran : 32, dll.
b. Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi
bahasa. Dari pengertian “fuqaha” ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang
dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk
ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima
rukun islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar
zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah
mampu menjalankannya. Contoh ayat dalam Al-Qur’an yang menerangkan tentang
ibadah adalah pada surat Al-Baqarah : 222 (keutamaan bersuci), Al- Waqiah: 56 (Hukum
menyentuh dan membaca Al Quran bagi wanita haid), Al-Maidaah : 6 (wudhu,
mandi dan tayamum), dll.
c. Akhlaq / Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik
akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul
madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan
adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang
diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya. Banyak contoh ayat mengenai akhlak
dan adab diantaranya yaitu Albaqarah : 83, Al-Maidah : 2 dll.
d. Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau
perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan
hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam
berdasarkan Alqur’an ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat, mu’amalat,
munakahat, faraidh dan jihad. Contoh ayat yang menerangkan tentang hukum-hukum
adalah Al-Maidah : 2, An-Nissa : 3, dll.
e. Peringatan / Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi
peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau
waa’id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman
kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau waa’ad. Di samping itu
ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam alquran atau disebut juga targhib
dan kebalikannya gambarang yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.
f. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang
terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada
juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah
SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran
yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar. Contoh
dalam ayat An Najm ayat 7 dll.
g. Dorongan Untuk Berpikir
Didalam al-qur’an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu
bahasan yang memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga
membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.
2.4
Hidayah dan Hikmah Kandungan Isi Al-Quran
Hikmah
turunya al quran secara bertahap dari nas-nas yang berkenaan dengan hal itu,
berikut hikmah Al Quran:[5]&[6]
a. Hikmah pertama, menguatkan dan
meneguhkan hati Rasulullah SAW. Pada masa Rasulullah menyebarkan agama islam
beliau banyak di cemooh dan di ganggu oleh kaum kafir qurais yang menentang
ajaran rasulullah saw dan Al-Qur’an inilah yang yang menjadi penenang unutk
Rasulullah.
b. Hikmah kedua, tantangan dan mukzijat.
Orang orang musryik senantiasa berkubang dalam kesesatan dan kesombongan hingga
melampui batas .mereka sering mengajukan pertanyaan pertanyaan dengan maksud
melemahkan dan menentang untuk menguji kenabian rasulullah saw. Mereka juga
sering menyampaikan kepadanya hal hal yang batil (tak masuk akal), seperti
menanyakan tentang hari kiamat . di saat mereka keheranan terhadap turun nya al
quran secara berangsur angsur, maka allah swt menjelaskan kepada mereka
kebenaran hal itu, sebab itu tantangan kepada mereka dengan al quran yang di
turunkan secara berangsur sedangkan mereka tidak sanggup untuk membuat yang
serupa dengannya, akan lebih memperlihatkan kemukzijatan nya dan lebih efektif
pembuktiannya dari pada kalau al quran di turunkannya sekaligus lalu mereka
diminta membuat yang serupa dengannya itu.
c. Hikmah ketiga. Mempermudah hafalan
dan pemahamannya. Al-Quranul karim turun di tengah tengah umat yang ummi, yang
tidak pandai membaca dan menulis .mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang
tata cara penulisan dan pembukuan yang dapat memungkinkan mereka menulis dan
membukukannya, kemudian menghafal dan memahaminya.
d. Hikmah keempat, kesesuaianya dengan
peristiwa-peristiwa dan pentahapan dalam penetapan hukum. Manusia tidak akan
mudah mengikuti dan tunduk kepada agama yang baru, seandanya al quran tidak
menghadapi mereka dengan cara yang bijaksana dan memberikan kepada mereka
beberapa obat penawar yang ampuh yang dapat menyembuhkan mereka dari kerusakan
dan kerendahan martabat. Al quran mengajarkan ahklaq mulia yang dapat
membersihkan jiwa dan meluruskan kebengkokannya dan mencegah perbuatan yang
keji dan munkar , sehingga dapat terfikir habis akar kejahatan dan keburukan .
e. Hikmah kelima, bukti yang pasti
bahwa alquranul karim di turunkan dari sisi yang maha bijaksana dan maha
terpuji. Al quran yang di turunkan
secara berangsur angsur kepada rasulullah saw dalam waktu lebih dari 22 tahun 2
bulan 22 hari ini ayat ayat nya turun dalam selang waktu tertentu, dan selama
itu orang membacanya dan mengkajianya surat demi surat.
f. Alquran sebagai obat sekaligus
penyembuh, Al Quran adalah obat dan penyembuh rohani manusia arena Al-Quran
dapat membuat jiwa yang tegang ataupun gundah menjadi tenang.
g. Membersihkan Jiwa
h. Menetapkan kemulliaan manusia dan
hak-haknya, didalam Al-Quran tertera jelas sangat menghargai dan menjunjung
tinggi hak-hak manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Al-Quran adalah suatu firman atau mukjizat dari Allah SWT
yang diberikan kepada Nabi Muhammad melalui pearantara Malaikat Jibril. Didalam
Al-Quran banyak aspek aspek penting yang harus kita pahami, bukan hanya membaca
dan menghafal, namun juga memahami kandungan didalamnya sangatlah penting bagi
kelangsungan hidup kita sebagai umat islam. Kitab Al-Quran ini diturunkan
kepada umat manusia sebagai pedoman dan dasar menjalankan keimanan.
Kandungan
isi Al-Quran membahas mengenai berbagai macam problema kehidupan dan cara
penyelesaiannya.Al-Quran mengatur segala sesuatu mulai dari aspek kesehatan
jasmani atau rohani, Akhlak, ibadah, dll.
Hikmah
dan hidayah yang terkandung dalam Al-Quran sangatlah banyak, diantaranya hikmah
untuk Nabi Muhammad itu sendiri maupun oleh untuk umat manusia.
3.4
Saran
Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Daftar pustaka
Fazlur Rahman. 1980. Tema Pokok Al-Quran. Pustaka, Bandung.
Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA.
2008. Ulumul Quran. Alghazali Center.
Jakarta selatan.
Muhammad Chirzin, M. Ag. 2003. Al-Quran dan Ulumul Quran. PT. Dana
Bhakti Primayasa, Yogyakarta.
Teungku Muhammad Hasbi Ash
Shiddieqy. 2002. Ilmu-ilmu Al-Quran.
PT. Pustaka Rizki Putra. Semarang.
Diterjemahkan oleh Drs. Mudzakir AS.
2007. Studi Ilmu-ilmu Qur’an. PT.
Pustaka Litera Antarnusa. Bogor.
[1]
Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Quran,
Pustaka, Bandung, 1980. Hal 01
[2] http://sina-na.blogspot.co.id/2014/08/kandungan-dan-isi-al-quran.html
[3]
Drs. Mudzakir AS, Studi Ilmu-ilmu
Al-Quran, Litera Antarnusa Halim Jaya, 2007. Hal 157-175
[4]
Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA., Ulumul Quran, Al-Ghazali Center, 2008. Hal
286-304
[5]
Diterjemahkan
oleh Drs. Mudzakir AS. 2007. Studi Ilmu-ilmu Qur’an. PT. Pustaka Litera
Antarnusa. Bogor